Seperti legenda burung phoenix (atau Fawkes, kalau kalian penggemar  Harry Potter), sejumlah planet kebumian ditemukan muncul dari debu-debu  sepasang bintang yang sudah kehabisan bahan bakar. Bertahun-tahun cahaya  jaraknya dari Tata Surya kita.
 
 Seperti halnya kisah makhluk-makhluk ajaib, bintang-bintang itu dikenal  dengan 'katai putih'. Keduanya berukuran kecil dan redup serta merupakan  sisa dari bintang yang dulunya seperti Matahari kita. Pasangan katai  putih ini tinggal di sebuah gugus bintang yang masih muda. Sebelum  penemuan ini, pencarian planet di gugus bintang tidak membuahkan hasil.  Sekitar 800 planet telah dideteksi berada di luar Tata Surya kita dan  disebut dengan 'exoplanet'. Dari semua planet asing tadi, hanya empat  planet yang ditemukan mengitari bintang anggota gugus-bintang seperti  yang baru ditemukan ini.
 
 Namun, itu bukan berarti kalau planet tidak terbentuk di gugus bintang.  Hanya saja, menemukan planet yang kecil dan redup itu tidaklah mudah.  Gugus bintang yang kita diobrolkan ini masih berusia muda dan sangat  aktif serta memancarkan energi dahsyat yang bisa mengaburkan detil-detil  halus si gugus. Di gugus yang relatif tenang pun, menemukan planet yang  sedang mengelilingi sebuah bintang itu ibarat berusaha melihat  kunang-kunang di antara pancaran kembang api.
 
 Hasil pengamatan menunjukkan bahwa planet ini mungkin mendapatkan materi  batuan dari asteorid-asteroid. Asteroid-asteroid itu mungkin tercerai  berai akibat medan gravitasi si katai putih yang sangat hebat (100.000  kali lebih kuat daripada medan gravitasi Bumi).
 
 Materi yang telah berubah jadi debu itu kemudian membentuk cincin yang  mengelilingi bintang-bintang katai putih. Gambar ini mengilustrasikan  hal tersebut. Di dalam piringan itu, debu-debu batuan akan saling  bertumbukan dan melekat satu sama lain, membentuk bongkahan-bongkahan  yang lebih besar dan semakin besar, hingga akhirnya terlahirlah planet  baru.
Fakta menarik
 Kemungkinannya memang kecil, tapi mungkin saja kehidupan bisa ada  di  planet yang mengelilingi katai putih. Namun, planet itu haruslah  berada  dekaaaaaaat sekali dengan si bintang supaya cukup hangat untuk  air cair  tetap ada. Ini disebabkan karena katai putih telah kehabisan  seluruh  bahan bakarnya dan reaksi nuklir, yang menciptakan panas yang  membuat  bintang bersinar, tidak lagi berlangsung di intinya
Share:


 
				 
				
				 
				
				
			














